Bengkulu – Tagar #kaburaja# dulu tentu ada hikmanya, seperti peluang emas bagi lulusan SMA,SMK sederjat
di Provinsi Bengkulu, bagi yang ingin ke luar negeri sambil kerja bisa mengikuti seleksi program magang
ke Jepang dengan penghasilan minimal Rp 18,5 Juta perbulan.

Jauhari,SH selaku Kepala Bidang Pelatihan dan Prokduktitas Dinas Tenaga Kerja dan Transigrasi
(Disnakertran) Provinsi Bengkulu menjelaskan pemerintah pusat dan daerah sedang mendorong bagaimana
program magang ke Jepang selalu ada setiap tahun.

“MOU Kementerian tenaga kerja dengan pemerintah Jepang, agar provinsi berkwajiban mendorong masyrakat
untuk ikut porgram magang ke Jepang setiap tahunnya,” kata Jauhari.

Dijelaskannya kuota tahun 2025 sebanyak 150 orang, namun sebenarnya tidak dibatasi jika mampu
memberangkatkan 500 orang bahkan 1000 orang dibolehkan asalkan memenuhi persyaratan. Namun harus
melalui Standar Operasional Prosedurnya (SOP) persyaratan yang ketat.

Fhoto para peserta seleksi magang ke Jepang

“Syaratnyakan berijazah lulusan SMA sederajat, Dipolma 3 dan Strata satu juga boleh asalakan memiliki
sertifikat komptensi pelatihan kerja, untuk SMA berusia 19,6 bulan kalau SMK 18,6 bulan usianya”
terangnya.

Biasanya dibuka bulan Mei atau Oktober tergantung kesiapan provinsi masing-masing. Tahapa seleksi
melengkapi pemberkasan, tes matematika dasar, kesamaptaan, tes pisik, tes kesehatan, tes wawacara dan
medical ckheup.

“Tes kesampataan itu lari 6 keliling selama 12 menit memutari GOR, kemudia pushup 35 kali dan shite up
25 kali minimal. Baru tes kesehatan, baru wawancara, setelah itu medical chkup kalau dinyataan lulus
maka pelatihan bahasa Jepang tahap 1 selama 2 bulan,” bebernya.

Tempat pelatihan tergantung jumlah siswa yang lulus kalau 30 orang baru bisa satu kelas maka diadakan
di Bengkulu, tapi ketika kurang maka di Provinsi tetangga seperti Jambi dan Palembag.

“Tahun kemarin kita ke Jambi karena hanya 15 orang yang lulus. Kedala kita tidak gugur di Matematika
dasar, kemudian tes fisik. Kalau tes bahasa sambil jala saja. Biasanya yang ikut 500 orang tes
matematika itu tinggal sepermpat lagi, kemudian masuk ke tes fisik tinggal 60 orang lagi,” ucapnya.

Ditambahkan Jauhari bagi mereka yang lulus selesi, maka di Jepang mereka bekerja di Manuaktur industri,
ada yang sifatnya program keperawatan dia mengasuh lansia para orang tua dirumah sakit di Jepang. Lama
magang kontraknya 3-5 tahun, dampaknya memiliki komptensi dan budaya kerja etos kerja yang tinggi.
Setelah kontaknya sudah selesai pulang ke Indonesia di Bengkulu dia bisa membuka lapanga pekejan di
desa-desa. Selama ini mereka puna komptensida penghasilannya Rp 18,5 juta perbulan.

“Kita sama sekali tidak memungut biaya, paling mengurus paspor kalau sudah lulus itu kan hanya Rp 350
ribu,” paparnya.

Selain magang ke Jepang bisa ke Jerman Pemprov sudah jalan 3 tahun, pihak Jerman langsung ke SMK saja
Disnaker hanya memfasilitasi saja. Tahun 2024 kemarin ada 40 orang se Provinsi. Mereka banyak dari
Seluma dan Kota.

“Program kerja sambil belajar i Jerman namanya program Hausbulding mereka belajar sambil bekerja setara
diploma 3 banyak yang tidak mau balik lagi mereka menetap. Standar penghasilan mereka itu sama ditasa
18 juta bahkan sampai 60 juta sebulan itu di bidang pelayaran,” tutupnya.(rsi)