Bengkulu – Prof.Dr.Rohimin,M.Ag,pada seminar nasional memantapkan Bengkulu Bumi Merah Putih, yang diselengarakan oleh UINFAS Bengkulu pada Rabu (15/01/2025) di Auditorium UINFAS. Ia menjelaskan tagline Bengulu bumi merah putih sebelum dijadikan merek atau slogan Provinsi Bengkulu harus ada Peraturan Gubernur atau Instruksi Gubernur.

“Melalui pendekatan sejarah pertama sekali sudah kita usulkan bumi merah putih namun perlu dikuatkan lagi di pusat. Perlu ada pergub atau instruksi gubernur dan disiapkan naskah akademiknya harus disiapkan,” ujar Ketua MUI Provinsi Bengkulu ini.

Rohimin menginggatkan agar jangan sampai seperti pendirian patung Fatmawati baru 10 hari ada daya tolak masyarakat patung. Patung diindentikan degan berhala maka saat itu dikhawatirkan berdampak dapat musibah karena saat itu tidak ada naskah akademik untuk menjelaskan ke masyarakat.

“Ibu Fatmawati patungnya disebut berwajah pucat.Ternyata setelah diteliti foto itu diambil saat ibu Fatmawati sedang hamil, kenapa tidak diambil foto yang lain untuk dibuat patungnya. Kemudian Kelompok radikal islam menolak keras dan sangat kritis. Maka jangan sampai terjadi di tagline bumi merah puith.” paparnya.

Untuk itu dalam tagline Bumi Merah Putih harus ada nilai juang, heroik dan edukasi itu sangat penting supaya masyarakat bisa menerima dan menambah nilai patrotisme . Aikon ini akan diterima masyarakat berkembang pesat

“Nanti bagaimana dikembangkan batik besurek merah putih dan menjadi branding dan simbol merah putih dgn bumi merah putih sangat berkaitan apalagi dijadikan legal formal. Yang penting segra dibuat naskah akademik, legal formalnya sehingga ada kekuatan hukum supaya bumi merah putih itu sebagai merek, simbol dan kami akan mendamping,” terangnya.

Ditambahkanya membaca slogan Bengkulu Bumi Merah Putih, bisa melalui pendekatan ilmu sejarah. Provinsi Bengkulu memiliki sejarah erat tentag bendera merah putih. Kemudian sudah sesuai pendekatan ilmu simotik muncul dalam berita dan tulisan-tulisan naskah lama.

Gubernur terpilih, Helmi Hasan dalam pidatonya menyampaikan pemantapan Bumi Merah Putih Fatmawati Soekarno bukan hanya menjadi isteri Presiden Soekarno bahkan anakna pun menjadi Presiden.

“Kita sepakat kita mengunakan slogan Bumi Merah Putih, karena ada sejarahnya ketika Bung Karno pulang dari Bengkulu mendapatkn istri orang Bengkulu, beliau menjadi Presiden dan anaknya pun juga menjadi presiden. Istri Bung Karno banyak tapi yang menjadi isti Prsiden yaitu Fatmawati dari Bengkulu,” jelasnya.

Ia juga menegaskan untuk membangun Bengkulu kedepan, Walikota Bengkulu dan para Bupati terpilih sudah diajak untuk kompak sama-sama membangun Provinsi Bengkulu.

“Walikota dan Bupati sepakat yuk kita sama-sama membangun Provinsi Bengkulu,” katanya.

Sementara nara sumber Seminar Nasional ,Muspani,MH mengatakan Generasi mudah tidak boleh melupakan tokoh-tokoh Bengkulu dan orang tua, selanjutnya tantangan membangun Bengkulu kedepan bagaimana isu-isu pembangunan bisa teralisasi dan bermanfaat untuk masyarakat teragmasuk tagline Bengkulu bumi merah putih.

“Generasi mudah harus menghormati tokoh-tokoh Provinsi Bengkulu, dan para orang tua, kemudian Apa dampaknya bagi asyarakat Bengkulu terkait slogan tersebut. Jangan sampai hanya selogan tapi tidak membawa manfaat bagi kemajuan Bengkulu,” pungkasnya.(rsi)