Bengkulu – Pada program 100 hari kerja. Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi dan Wakil Walikota Ronny PL
Tobing mengalakkan berbagai program, salah satunya penanganan sampah di Kota Bengkulu.

Seperti kita ketahui, persoalan sampah bukan hanya tanggung jawab sebuah kedinasan (Dinas Lingkungan
Hidup) saja, melainkan tenggung jawab bersama, baik dari lingkungan terdekat sendiri maupun pada skala
lingkungan yang lebih luas.

Oleh karena itu, Dedy ingin seluruh pihak terlibat untuk membuat Kota Bengkulu bersih dan bebas sampah.
Hal pertama yang akan digalakkan ialah melaunching lomba Bengkulu Bersih Indah, Sejuk dan Aman (BISA).
Lomba ini dinilai efektif karena akan terlihat mana saja kelurahan yang tidak mendukung program
pemerintah dalam penanganan sampah. Selain itu, hal ini juga menumbuhkan kebiasaan masyarakat untuk
menjaga lingkungan sekitarnya.

Apel perdana dilingkungan Pemkot pasca dilantik Walikota dan Wawali

Tak hanya itu, Dedy juga membeberkan dalam menangani masalah sampah diperlukan partisipasi masyarakat.
Caranya ialah bekerja sama dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) setempat.

“LPM ini sudah menunjuk pihak ke tiga untuk memungut sampah di rumah-rumah. Cukup digantungkan di depan
pagar. Kita cukup bayar iuran Rp20-30 ribu/bulannya. Nah untuk yang tidak mampu atau kategori miskin
tidak usah dipungut iuran, kita gunakan subsidi silang,” jelas Dedy.

Kata Dedy, subsidi silang biasanya didapatkan dari warga kaya yang membayar iuran lebih atas inisiatif
mereka sendiri dan tidak ada paksaan.

Dibalik semua itu, terpenting menurut Dedy ialah mengubah sikap masyarakat sadar akan kebersihan
lingkungan.

“Biasanya kalau orang sadar akan kebersihan, mereka lihat sampah itu langsung dipungut. Kemudian mereka
malu buang sampah sembarangan. Tapi hari ini tidak, bahkan ada plat merah masih buang sampah
sembarangan. Jika ini terjadi di Kota Bengkulu siap siap mendapatkan sanksi dari yang ringan (teguran)
hingga terberat,” tegas Dedy.

Selain sampah, pada program 100 hari kerja, Dedy – Ronny juga memastikan pendidikan di Kota Bengkulu
gratis, tidak ada pungutan biaya yang membebankan orang tua/wali murid.

“Pendidikan gratis juga demikian, kita pastikan sekolah tidak memberatkan orang tua siswa. Kalau ada
yang memberatkan tinggal lapor. Saya juga sudah bilang kepada Kepala Sekolah tolong jaga ini, instruksi
itu harus dipatuhi,” terangnya.

Dari penjelasan di atas, dirinya berharap dengan peran serta seluruh lapisan masyarakat dan jajaran
Pemerintah Kota Bengkulu apa yang ditargetkan dalam 100 hari program kerja dapat berjalan dengan baik.
(rsi)